4 Alternatif Cara Untuk Bekerja di Jepang
Japanpedia - Ada banyak cara untuk bisa bekerja di Jepang, namun setidaknya ada 4 alternatif langkah yang bisa dicoba:
4 Alternatif Cara Untuk Bekerja di Jepang |
Pertama, dengan menjadi pegawai magang,
alias kenshusei.
Bekerja sebagai pegawai magang termasuk salah satu yang paling banyak di cari
oleh mereka yang berminat mendamparkan diri di Jepang. Kenapa? Karena lowongan
untuk pekerja magang termasuk salah satu yang paling banyak tersedia. Informasi
penyalurannya bisa di dapat melalui Departemen Tenaga Kerja, dan enaknya,
biasanya tidak perlu pendidikan yang terlalu tinggi maupun pengalaman kerja
yang terlalu banyak. Untuk jenis pekerjaannya sendiri biasanya berkaitan dengan
pabrik (seperti operator mesin maupun teknisi mesin), maupun di bidang
peternakan dan pertanian.
Kedua, dengan melamar ke perusahaan Jepang
yang ada di Indonesia dan minta untuk ditempatkan di Jepang. Kabarnya sudah
banyak juga yang berhasil dengan cara ini. Bisa juga dengan mencari perusahaan
Jepang di Indonesia yang rutin menugaskan karyawan untuk bekerja di Jepang.
Contohnya adalah adik ipar saya yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan
Jepang yang ada di Jakarta. Bulan Mei nanti, jika tidak ada halangan, dia akan
berangkat untuk ditempatkan di Yokohama selama 2 tahun.
Ketiga, dengan cara mencari sekolah di Jepang. Intinya, bagaimana caranya untuk bisa pergi ke Jepang dengan visa non-turis, karena kesempatan untuk mencari lowongan kerja setelah berada di Jepang tentunya akan lebih luas dibanding mereka yang berada luar Jepang. Jika setelah lulus sekolah berhasil masuk dalam perusahaan di Jepang, masalah visa maupun kontrak akan diurus oleh perusahaan. Untuk informasi seputar beasiswa ke Jepang, saya ulas dalam kesempatan lain ya.
Sudah berada di Jepang
dengan visa non-turis? Berikut beberapa cara mencari lowongan kerja di Jepang:
a. Mencari informasi melalui
Hello Work, sebuah lembaga pemerintah yang menjadi perantara antara pencari
kerja (warga Jepang maupun non-Jepang) dengan perusahaan yang membutuhkan
tenaga kerja. Untuk menghubungi Hello Work tidak dikenakan biaya, alias gratis.
b. Selain Hello Work, banyak
lembaga maupun kantor milik swasta yang bisa menjadi perantara antara pencari
kerja dengan perusahaan yang membutuhkan. Hanya saja karena melalui swasta,
biasanya akan ada biaya maupun potongan gaji yang akan dikenakan pada pencari
kerja.
c. Mencari sendiri melalui
koran lowongan kerja yang bisa didapat di berbagai tempat, seperti di stasiun, konbini, dan sebagainya.
Keempat, nah ini dia cara yang bisa dicoba
oleh mereka yang masih single.
Kesempatan untuk bekerja di Jepang akan lebih mudah jika memiliki hubungan
pernikahan dengan warga negara Jepang. Bukan berarti saya menyarankan untuk
berburu orang Jepang ya, hanya sekedar memberikan informasi saja.
Sebelum memutuskan akan
memilih cara yang mana, perlu diketahui ada 3 kelompok lowongan pekerjaan yang
tersedia untuk mereka yang tertarik bekerja di Jepang.
1. Pegawai magang, atau Kenshusei.
Sudah diulas di atas ya.
2. Tenaga perawat (Kangoshi) dan Caregiver (Kaigofukushishi)
Untuk kategori ini,
penyalurannya resmi antar pemerintah. Jadi saya nggak akan banyak membahas
untuk kategori yang satu ini.
3. Pekerja profesional
Contoh pekerjaan untuk
kategori ini beragam karena sifatnya berhubungan dengan keahlian. Beberapa
diantaranya adalah dokter, reporter, guru, pekerja seni, dan sebagainya. Untuk
tipe pekerjaan ini, aneka informasi penyaluran dan penempatan kerja di Jepang
bisa melalui lembaga/agen tenaga kerja di Indonesia yang bekerja sama resmi
dengan perusahaan/lembaga/organisasi di Jepang.
Kira-kira seperti itulah
kategori lowongan pekerjaan yang tersedia untuk warga non-Jepang. Jadi jangan
berharap di Jepang akan tersedia pekerjaan menjadi kasir swalayan, pembantu
rumah tangga, cleaning
service, pegawai bangunan, dan jenis pekerjaan lain yang lazim
dilakukan oleh TKI maupun TKW di berbagai negara lain. Kenapa? Karena itu berkaitan
dengan budaya setempat. Di Jepang, pekerjaan rumah tangga biasanya dilakukan
sendiri maupun menggunakan jasa perusahaan profesional, sehingga tidak mengenal
budaya asisten rumah tangga. Begitu juga dengan kasir swalayan, dan pegawai
bangunan, biasanya tersedia sebagai lowongan kerja paruh waktu (part time) bagi ibu
rumah tangga maupun mahasiswa. Kecuali jika memang sudah berada di Jepang
dengan visa non-turis, mungkin saja bisa mencoba melakukan berbagai pekerjaan part-time tersebut.
Disusun dari berbagai sumber oleh Tim Japanpedia Indonesia
Post a Comment